Masyarakat
informasi
Manusia memasuki tahapan baru dari masyarakat yang
disebut masyarakat informasi. Masyarakat informasi (information
society) adalah masyarakat yang melakukan kegiatan distribusi, penggunaan,
dan manipulasi informasi dalam aktivitas Ekonomi, Politik, dan Budaya secara signifikan. Tujuannya untuk
mendapatkan keuntungan kompetitif secara internasional melalui penggunaan Teknologi Informasi dengan
cara kreatif dan produktif. Pengetahuan ekonomi adalah mitra dimana kekayaan
diciptakan melalui eksploitasi pemahaman tentang Ekonomi. Orang-orang yang memiliki sarana
dalam masyarakat tersebut disebut sebagai warga Digital[1]
Pengertian Masyarakat Informasi
Istilah masyarakat informasi sering dipakai untuk
mendiskripsikan sebuah masyarakat dan sebuah ekonomi yang menggunakan sarana
teknologi informasi dengan intensitas tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
Masyarakat tersebut menggunakan teknologi yang sama atau kompatebel untuk
berbagai kegiatan pribadi, sosial, pendidikan, bisnis, bahkan untuk mengisi
waktu luang. Teknologi tersebut mempunyai kemampuan untuk mengirim, menerima, dan
pertukaran data digital dengan cepat antara tempat-tempat terlepas dari jarak.
Di bidang Bisnis, sebagian besar transaksi keuangan
seperti yang dilakukan perbankan telah menggunakan teknologi informasi, seperti
layanan bank internet [e-banking], mobile banking, dan
lainnya. Manusia modern tak bisa lepas dari teknologi informasi dalam melakukan
aktivitas sehari-hari, yang dilakukan melalui mailing list, email,
serta berinteraksi dengan komunitas dunia maya. Jadi bisa dikatakan bahwa
pengolahan informasi adalah inti dari kegiatan manusia modern dengan
menggunakan teknologi baru. Hal ini memiliki implikasi pada segala aspek
kehidupan masyarakat dan mengubah cara manusia modern dalam melakukan berbagai
aktivitas di bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, bahkan dalam memanfaatkan waktu
luang untuk mengkonsumsi dan memproduksi informasi.http://impact-of-ict-on-society.wikispaces.com/
Ciri-Ciri Masyarakat Informasi
1. Masyarakat informasi
bergantung pada inovasi Teknologi yang
terus berkembang.
2. Spatial, masyarakat
informasi terhubung dengan lokasi yang mempunyai efek pada pengorganisasian waktu
dan ruang[3].
3. Occupational, perubahan yang
terjadi dalam masyarakat informasi menyebabkan perubahan dalam ketersediaan dan
kebutuhan tenaga kerja di bidang informasi.
4. Masyarakat informasi
mengalami perubahan siklus Budaya dalam kehidupan
sehari-hari karena ketersediaan informasi dari berbagai saluran Media,
termasuk Media sosial.
Tren Perkembangan Masyarakat
Peradaban manusia
terus berkembang seiring perkembangan zaman dan perkembangan Media,
serta teknologi. Terkadang seperti radikal karena lompatan teknologi yang
demikian pesat. Ada empat tahapan dalam peradaban manusia.
1. Masyarakat
Pre-Agraris: Masyarakat yang hidup dalam sebuah kelompok kecil yang mata
pencahariannya dengan berburu binatang
dan Bercocok tanam.
Budaya mereka tergantung pada kata-kata untuk mengirimkan ide-ide di antara
mereka sendiri dan antar generasi. Tokoh-tokoh masyarakat, Dukun dan
pendongeng menjadi penyebar informasi, bahkan karya-karya mereka masih dikenal
hingga saat ini dalam cerita rakyat, seperti Odyssy, Homer Illiad, dan
sebagainya.
2. Masyarakat Agraris:
masyarakat yang mengandalkan sumber alam untuk kehidupan. Umumnya mereka dalam
bekerja tidak membutuhkan keterampilan (skill). Secara teknologi,
peralatan yang dipakai untuk berkerja umumnya masih manual. Sektor produksi
dalam masyarakat agraris seperti bidang pertanian, pertambangan, perikanan, dan
peternakan
3. Masyarakat Industri:
Masyarakat industri dimulai di Inggris pada abad ke-18 yang ditandai oleh
perubahan sangat cepat dalam teknologi dan pembuatan barang-barang setelah
diketemukan Mesin uap yang
dampaknya telah mengubah proses dan cara kerja manusia. Dalam masyarakat
industri, modal menjadi kekuatan utama. Untuk menunjang pekerjaan,
dibutuhkan skill khusus, seperti ahli Mesin dan
lain-lain. Model produksi di bidang ekonomi seperti Produksi, distribusi barang, konstruksi berat,
dan sebagainya.
4. Masyarakat Informasi:
Dalam masyarakat informasi, sumber daya yang diolah adalah Informasi, yakni berupa transmisi data dan
komputer. Sumber daya yang dibutuhkan dalam era ini adalah pengetahuan sehingga
membutuhkan sumber daya manusia yang berketerampilan tinggi, yakni kaum Profesional. Masyarakat informasi membutuhkan
teknologi cerdas dengan menerapkan Ilmu pengetahuan
dan Teknologi. Model produksi di bidang ekonomi
pada era ini seperti, Transportasi, Perdagangan, Asuransi, Realestate, Kesehatan, Pendidikan, Riset, Pemerintahan, dan lain sebagainya.[4].
Masyarakat informasi juga sering diaggap sebagai
penerus masyarakat industri atau disebut masyarakat pascaindustri, masyarakat
pengetahuan, masyarakat Telematika, masyarakat
jaringan. Penanda dari era ini adalah adanya perubahan yang sangat cepat baik
di bidang teknologi, informasi, ekonomi, budaya, dan sebagainya.
Perkembangan Masyarakat Informasi
Perkembangan teknologi informasi menyebabkan
ketergantungan manusia terhadap teknologi informasi semakin tinggi. Masyarakat menjadi Konsumen informasi dan juga memproduksi
informasi. Seluruh masyarakat dunia menghabiskan rata-rata sekitar separuh
waktu hidupnya untuk berhubungan dengan teknologi informasi, baik melalui upload video
di youtube, menulis dan merespons status di media sosial
seperti facebook dan tweeter, menulis dan
menjawab email, dan sebagainya. Maka sekarang ini manusia bekerja
dan bermain dalam lingkup masyarakat informasi. Teknologi informasi terus
berkembang setiap generasi. Media konvensional dikombinasikan dengan Media baru telah mengubah pola konsumsi
media dan kehidupan masyarakat. Hampir setiap orang menggunakan telepon seluler
dan email untuk menunjang berbagai aktivitas yang dilakukannya
sehari-hari. Media konvensional telah masuk ke Media baru yakni media digital dan
jaringan Telekomunikasi yang
menawarkan gaya hidup baru, menciptakan pekerjaan baru, dan isu-isu sosial yang
baru.
Masyarakat Jejaring Sosial
Sosiolog dari University of Toronto, Wellman,
berpendapat bahwa Masyarakat pada
skala apapun yang terbaik dilihat sebagai jaringan dibanding kelompok yang
dibatasi dalam struktur herarki[5]. Hal itulah yang menyebabkan pengguna
jejaring sosial berkembang pesat karena tidak ada batasan hierarki dalam
berkomunikasi. Masyarakat jejaring sosial (social network society)
tumbuh karena kebutuhan untuk mengekspresikan ide-ide dan pemikiran manusia berkaitan
dengan situasi Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya yang disebabkan oleh penyebaran
jaringan, dan teknologi Digital. Jaringan sosial
muncul akibat pengaruh modernisasi, Kapitalisme industri, dan kebutuhan
manusia untuk melakukan berbagai aktivitasnya secara cepat tanpa batasan ruang
dan waktu.
Media Baru
Perkembangan Teknologi informasi dengan
munculnya Internet mempunyai dampak signifikan pada
perubahan cara berkomunikasi dalam masyarakat. Munculnya beragam gadget dengan
berbagai vitur telah mengubah gaya hidup manusia dalam bersosialisasi dengan
memanfaatkan perangkat teknologi informasi yang ada. Seiring dengan itu, media
informasi juga berkembang pesat dengan hadirnya media baru, seperti media
sosial, televisi digital, cyberspace, dan sebagainya. Saat ini
telah terjadi transformasi dari masyarakat industri ke masyarakat informasi.
Daniel Bell (1973) berpendapat bahwa pengetahuan dan Informasi akan menjadi kunci sukses
ekonomi dan pembangunan sosial. Munculnya media baru menciptakan banyak penulis
yang lebih suka menuangkan opininya di masyarakat jejaring sosial (network
society).[6].
·
Fenomena media baru telah mengubah budaya Masyarakat yang tercermin pada:
1. Terus bertambahnya
pengguna Media sosial sebagai
sarana untuk berinteraksi dan juga menjajakan barang dan jasa. Indonesia
tercatat menjadi salah satu Negara yang
perkembangan pengguna media sosialnya sangat tinggi. Data Kementerian
Komunikasi dan Informatika tahun 2014 menyebutkan pengguna internet di
Indonesia mencapai 82 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persen menggunakan
internet untuk mengakses jejaring sosial. Indonesia menempati peringkat ke-empat
pengguna facebook terbesar setelah Amerika Serikat, Brazil dan
India Pengguna Internet.
2. Berbagai situs Web berlomba
menyajikan informasi tercepat.
3. Pergerakan Politik memanfaatkan Media sosial untuk kampanye karena
dianggap cukup efektif untuk menyampaikan visi dan misi para kandidat.
Media Sosial
Media sosial didifinisikan sebagai sebuah
kelompok Aplikasi berbasis Internet dengan menggunakan
teknologi Web 2.0 yang memungkinkan penciptaan dan
pertukaran user generated content[7]. Beberapa contoh media sosial yang
dipakai oleh masyarakat informasi untuk berkomunikasi antara lain, blogger, friendster,linkedln,my
space,facebook,twitter,wiser, dan google+.
Perkembangan pengguna media sosial sangat cepat, termasuk di Indonesia, karena
melalui Media sosial manusia
bisa saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan
kreasi, berfikir, berdebat, dan menemukan teman baru atau teman lama yang sudah
lama tidak berjumpa. Bahkan, melalui media sosial, banyak juga yang menemukan
pasangan hidup. Keinginan manusia untuk mengaktualisasikan diri dan kebutuhan
untuk menciptakan personal branding membuat media sosial
berkembang sangat pesat. Banyak Perusahaan membangun wadah sendiri untuk
membangun Komunikasi di
antara karyawannya. Sementara itu, manusia secara pribadi menggunakan Jejaring sosial untuk membuat halaman
pribadi yang kemudian terhubung dengan pengguna jejaring sosial lainnya untuk
berkomunikasi dan berbagi informasi. Teknologi internet dan Telepon seluler yang terus berkembang
memudahkan orang-orang untuk berkomunikasi dengan melakukan update
status di media sosial. Terjadinya fenomena besar terhadap arus
informasi menyebabkan Media sosial berkembang
sangat pesat dan secara bertahap menggantikan media konvensional dalam
memberikan Informasi.
Media Interaktif
Media baru merupakan
konsep dan metode baru dalam berkomunikasi di dunia digital yang memungkinkan
kelompok-kelompok Masyarakat untuk
berkumpul secara online dan berbagi, menjual barang, bertukar
informasi. Karakteristik struktural paling penting dari Media baru adalah:
1. Integrasi teknologi
telekomunikasi.
2. Revolusi komunikasi
yakni dengan memunculkan media interaktif. Interaktivitas adalah urutan aksi
dan reaksi melalui link download, atau berinteraksi melalui
situs web yang dipakai sebagai sarana masyarakat untuk
berinteraksi.
Warung Masyarakat Informasi
Kementerian Komunikasi
dan informatika mendirikan Warung Masyarakat Informasi (Wamasif)untuk mengatasi
kesenjangan dalam mengakses Informasi di Masyarakat. Wamasif merupakan salah satu
bentuk pengembangan implementasi dari akses Komunikasi dimana masyarakat yang berada
di suatu wilayah dapat berkomunikasi dan mengakses informasi secara global,
serta melakukan pemasaran dan penjualan melalui internet Warung Masyarakat Informasi.
Optimalisasi Wamasif dilakukan untuk mewujudkan
masyarakat informasi Indonesia yang ditargetkan tercapai pada tahun 2015.
Selain untuk mengatasi kesenjangan dalam mengakses informasi, Wamasif bertujuan
untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat sehingga berdampak pada peningkatan
perekonomian Indonesia. Sosialisasi Wamasif dilakukan dengan pendekatan Komunitas, misalnya kepada pelaku usaha mikro,
kecil, dan menengah (UMKM), dunia Pendidikan, dan Pelayanan publik. Konten dari Wamamsif antara
lain meliputi informasi tentang UMKM, informasi kesehatan,dan aplikasi Perpustakaan digital.Sejumlah
Wamasif telah dilengkapi dengan akses Buku sekolah
elektronik.
Efek Media Sosial
Pada era internet, masyarakat modern sangat akrab
dengan media sosial. Tom Sheffield, seorang ilmuwan kognitif dari Universitas
Sheffield, Inggris mengatakan bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk
sosial. Akibatnya, orang-orang menikmati Informasi sosial yang tersedia
melalui web, email, dan Media sosial. Ada dua alasan mengapa efek
media sosial sangat adiktif .
1. Seperti halnya slot
mesin undian, sebagian besar adalah sampah. Namun mempunyai efek adiktif karena
manusia begitu tertarik dan terus ingin memainkannya karena berharap
mendapat jackpot Internet bikin kecanduan.Membaca email atau
aktivitas berselancar di internet juga mengaktifkan respons flight-or-flight. Web juga
sering memiliki isi (content) penting yang memerlukan tindakan atau
respons cepat, misalnya tugas kantor.
2. Media sosial sangat adiktif karena tidak
adanya batas-batas di dalamnya sehingga setiap manusia bebas menuangkan
ide-ide. Mungkin semula orang tersebut hanya ingin melakukan pencarian di Wikipidia,
tetapi kemudian membuka situs-situs lainnya.
Dampak Positif
Menghimpun Keluarga dan teman. Keluarga, famili, dan
saudara, yang tersebar di berbagai lokasi dapat saling berkomunikasi dan
berinteraksi melalui media sosial.
1. Sebagai media penyebar
informasi: Informasi yang terbaru dan up to date dengan sangat
mudah tersebar melalui situs Jejaring sosial.
2. Memperluas jalinan
pertemanan. Dengan menggunakan jejaring sosial, pengguna bisa berkomunikasi
dengan siapa saja, bahkan dengan orang-orang yang belum dikenal dari berbagai
penjuru dunia. Selain itu, media sosial juga dipakai sebagai sarana
berkomunikasi teman-teman lama untuk reuni.
3. Sebagai media promosi
dalam Bisnis. Banyak pengguna menjajakan barang
dagangannya melalui Media sosial sehingga
memunculkan pengusaha kecil.
4. Media pertukaran data.
Dengan menggunakan jejaring situ-situs web, para pengguna internet
di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat.
Dampak Negatif
Tindak kejahatan:
Banyak orang menggunakan Media sosial sebagai alat untuk melakukan
tindak kejahatan. Kejahatan dunia maya (cybercrime),
di antaranya carding, hacking, cracking, phising, dan spamming.
1. Pornografi: Media
sosial sering dipakai untuk menyebarkan pornografi dan Kekerasan.
2. Mengurangi Produktivitas: sifat adiktif dari efek media
sosial membuat orang enggan bekerja, anak-anak malas belajar sehingga kurang
produktif.
3. Mengurangi Privasi: Kebebasan dalam menuangkan ide di
media sosial menyebabkan banyak persoalan pribadi di bawa ke ranah dunia maya
dan menjadi konsumsi Publik.
REFERENSI
1. ^ Beniger,James, R (1986):The
Control Revolution: Technological and Origins of The Information Society,
Cambridge, Mass: Harvard University
2. ^ Manuel Castells (2000) The Rise of
the Network Society. The Information Age: Economy, Society and Culture. Volume
1. Malden: Blackwell. Second Edition.
4. ^ Straubhaar, J., LaRose, R. &
Davenport R., (2011). Media Now: Understanding Media, Culture, and Technology,
2011 Update Seventh Edition. Thomson-Wadsworth
5. ^ Wellman,Barry:"Phisical Place
and Cyber Place", "International Journal of Urban and Regional
Research", 2011
7. ^ Kaplan Andreas M.Michael Haenlein
(2010):"User of the World Unite: The Challanges and Opportunities of
Social Media,"Business Horizon"
8. ^ Castells, Manuel and Cardoso,
Gustavo,eds "The Network Society", Great Britain by MPG Book, Bodwin,
Cornwell,2004
from :wikipedia
Setelah mempelajari materi di atas, silahkan kerjakan soal soal berikut ini:
1. Apa saja manfaat dari media sosial sebagai alat untuk memajukan dan mengembangkan suatu bangsa ?
2. Menurut anda baagaimana strategi atau cara yang tepat memanfaatkan media sosial untuk membantu mengatasi masalah yang sedang mendunia saat ini, yaitu wabah COVID-19?