Pendidikan
sepanjang hayat ( Lifelong Education) adalah bahwa
pendidikantidak terhenti hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut
sepanjang hidupnya(S. Sidharto, 155).
Dari
pernyataan tersebut maka
dapat ditarik kesimpulan
bahwa pendidikan tidak hanya berlangsung pada suatu lembaga pendidikan formal saja, sepertihalnya
pendidikan sepanjang hayat yang berlangsung di dalam keluarga dan
masyarakatyang mana proses pendidikannya berlangsung seumur hidup..
Wujud
pendidikan sepanjang hayat
Pendidikan telah ada sejak lama dan tidak hanya berlangsung di sekolah ataulembaga pendidikan formal lainnya, hal tersebut sesuai dengan konsep pendidikansepanjang hayat. Pendidikan sepanjang hayat menghilangkan tembok pemisah antarasekolah dengan lingkungan kehidupan nyata di luar sekolah. Pendidikan sepanjanghayat menempatkan kegiatan belajar sebagai bagian integral dari proses hidup yang berkesinambungan, sedangkan bersekolah hanya merupakan sebagian kecil darikeseluruhan proses belajar di sekolah yang dialami seseorang selama hidupnya.Pendidikan sepanjang hayat mengutamakan pembekalan sikap dan metodedaripada isi pendidikan. Pendidikan sepanjang hayat yakin bahwa isi pendidikansenantiasa akan berubah. Pendidikan yang mengutamakan pemberian bekal isisifatnya statis dan akan mudah dilanda keusangan. Yang lebih pokok bukan masalahapa yang harus dipecahkan melainkan bekal dasar apa dan cara pemecahan bagaimana yang harus disiapkan. Pendidikan sepanjang hayat menempatkan pesertadidik sebagai individu yang menjadi pelaku utama di dalam proses pendidikan, yangmengarah kepada pendidikan diri sendiri, autodidak yang aktif kreatif, tekun, bebasdan bertanggung jawab, tabah, dan tahan banting, serta sejalan dengan penciptaanmasyarakat gemar belajar. (Umar Tirtarahardja : 2005, 48-49)
Pendidikan telah ada sejak lama dan tidak hanya berlangsung di sekolah ataulembaga pendidikan formal lainnya, hal tersebut sesuai dengan konsep pendidikansepanjang hayat. Pendidikan sepanjang hayat menghilangkan tembok pemisah antarasekolah dengan lingkungan kehidupan nyata di luar sekolah. Pendidikan sepanjanghayat menempatkan kegiatan belajar sebagai bagian integral dari proses hidup yang berkesinambungan, sedangkan bersekolah hanya merupakan sebagian kecil darikeseluruhan proses belajar di sekolah yang dialami seseorang selama hidupnya.Pendidikan sepanjang hayat mengutamakan pembekalan sikap dan metodedaripada isi pendidikan. Pendidikan sepanjang hayat yakin bahwa isi pendidikansenantiasa akan berubah. Pendidikan yang mengutamakan pemberian bekal isisifatnya statis dan akan mudah dilanda keusangan. Yang lebih pokok bukan masalahapa yang harus dipecahkan melainkan bekal dasar apa dan cara pemecahan bagaimana yang harus disiapkan. Pendidikan sepanjang hayat menempatkan pesertadidik sebagai individu yang menjadi pelaku utama di dalam proses pendidikan, yangmengarah kepada pendidikan diri sendiri, autodidak yang aktif kreatif, tekun, bebasdan bertanggung jawab, tabah, dan tahan banting, serta sejalan dengan penciptaanmasyarakat gemar belajar. (Umar Tirtarahardja : 2005, 48-49)
Jadi, pemdidikan sepanjang hayat menekankan pada kegiatan pendidikan yangtidak
berakhir setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi sebuah proses
yang berlangsung seumur hidup di mana pendidikan itu sendiri bersifat universal yangmengarah
kepada pendidikan individual dengan menggunakan pola pola alternatifdalam
memperoleh pendidikan.C.
Wadah
dan peranan pendidikan sepanjang hayatPendidikan sepanjang hayat adalah suatu
konsep tentang pentingnya belajar terusmenerus karena hidup dalam zaman
kemajuan yang menuntut demikian.
Dengan begitu, pendidikan sepanjang hayat berwadahkan di semua lembaga pendidikan,sumber informasi, sesuai dengan kepentingan
perseorangan untukmemenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, lembaga dari
pendidikan sepanjanghayat adalah lembaga pendidikan yang selama ini kita kenal,
yaitu
pendidikan persekolahan, pendidikan luar sekolah yang cakupannya meliputi pendidikan anakusia
dini, taman penitipan anak, kelompok bermain, belajar baca tulis
dan pengetahuan umum yang disebut kejar paket A, paket B, dan paket C, tempat
–
tempat
kursus, maupun sumber informasi baik berupa terbitan buku, majalah ataumedia
massa baik cetak maupun elektronik ataupun sajian dalam internet (DwiSiswoyo,
2007: 159)Tetapi, setelah berakhirnya masa sekolah, pendidikan sepanjang hayat
tidak terhenti begitu saja karena apa yang dipelajari dalam kehidupan sehari
–
hari
yaitu di dalamsuatu organisasi atau masyarakat juga merupakan proses pendidikan
dalam pendidikan sepanjang hayat.Sedangkan peranan pendidikan sepanjang
hayat itu sendiri dapat ditinjau
dari berbagai tinjauan atau sudut pandang seperti tinjauan ideologis, tinjauan ekonomis,tinjauan
sosiologis, tinjauan filosofis, tinjauan teknologis, serta tinjauan
psikologisdan paedagogis (Hasbullah, 2006 : 67-70) . Penjabaran teorinya
sebagai berikut,dalam tinjauan ideologis dijelaskan bahwa pendidikan seumur
hidup akanmemungkinkan seseorang mengembangkan potensinya sesuai dengan
kebutuhanhidupnya. Dari sudut pandang ekonomis, pendidikan sepanjang hayat
memungkinkanseseorang untuk meningkatkan produktivitasnya, memelihara dan
mengembangkansumber
–
sumber
yang dimilikinya, memungkinkan hidup dalam dalam lingkungan
yang
lebih sehat dan menyenangkan, dan memiliki motivasi dalam mengasuh danmendidik
anak
–
anaknya
secara tepat sehingga peranan pendidikan keluarga menjadisangat penting dan
besar artinya. Kemudian secara sosiologis
long
life education,
bagiorang
tua merupakan solusi dari masalah
–
masalah
pendidikan seperti anak
–
anakmereka
yang kurang mendapatkan formal, putus sekolah, dan atau tidak bersekolahsama
sekali. Dilihat dari tinjauan filosofis, pendidikan seumur hidup
berperanmenyadarkan rakyat akan pentingnya hak memilih dan memahami
fungsi pemerintahan sesuai dengan pendidikan kewarganegaraan.
Yang kelima adalah sudut pandang teknologis, pendidikan sepanjang raga menuntut seeorang untuk tidakmenutup
mata terhadap segala kemajuan teknologi yang melandanya, sehinggamampu
memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya, seperti apa yang terjadi
dinegara negara
maju. Sedangkan yang terakhir yaitu pandangan psikologis dan paedadogis, disebutkan bahwa pendidikan seumur hidup merupakan alat untuk
mengembangkan individu individu yang akan belajar seumur hidup agar
lebih bernilai bagi masyarakat.
Setelah membaca materi di atas, silahkan anda jelaskan apa hubungan internet dengan aktifitas belajar sepanjang hayat? berikan contohnya